Monday, August 15, 2011 at 8:57pm
Kota
Jepara, kota yang terkenal karena kerajinan ukirnya yang mempunyai ciri
khas sangat jauh berbeda dengan ragam ukiran pedalaman mataraman.
Ukirannya menceritakan cita rasa masyarakat yang lebih metropolis dan
dinamis pada jaman itu. Sebenarnya blusukan Bol Brutu kali ini adalah
mengunjungi seorang makam seorang Ksatria hebat dari Jepara, RATU
KALINYAMAT, dimana dalam buku-buku sejarah pelajaran sekolah, tokoh
hebat ini kurang banyak dikupas. Sebaliknya, Sultan Agung yang hanya dua
kali menyerbu batavia melalui jalan darat diceritakan dengan
bertubi-tubi. Bila dibandingkan, Ratu Kalinyamat menyerbu portugis di
selat malaka sebanyak TIGA kali !! Dan tentu memerlukan biaya yang lebih
besar, mengingat medan pertempurannya sangat tidak dikuasai orang
pedalaman : LAUT !!. Dan medan pertempuran kedua adalah daratan
singapura ....
Makam Ratu Kalinyamat ada di kota Mantingan dengan
arsitektural masjid yang dihiasi ukiran yang luar biasa dan menunjukkan
kemuliaan beliau yang perkasa. Diam-diam aku sangat mengidolakan tokoh
ini, dalam kenyataannya, pejuang wanita jauh lebih tangguh daripada
pejuang pria.
Perjalanannya cukup mudah, dari arah selatan menuju
jepara, ketika menemui bundaran Ngabul, ambil arah jalan cabang ke kiri
(Jalan Sunan Hadirin). Teruuuuusss saja sampai nanti menemui komplek
makam besar di tanah tinggi tepat di kanan jalan anda.
Gerbang masuk makam Sunan Hadirin dan Ratu Kalinyamat |
Arsitektural
Masjid Mantingan dan Makam Mantingan sangat khas pesisiran, yaitu
menggunakan batu bata dan kualitas batubata di wilayah pesisiran memang
lebih baik daripada dari daerah pedalaman. Gerbang masuk juga berbentuk
gerbang padureksan atau bentuk meru
Gerbang masuk berbentuk Meru |
Komplek
makam ini bagian dalamnya sudah diperbaharui dengan citarasa era
kolonial dengan bantuk tiang yang khas. Tidak ada keterangan, kapan
makam ini dipugar pada masa kolonial itu dan siapa pemugarnya.
Serambi makam yang bercita-rasa arsitektur era kolonial |
Hal
yang sangat menarik ketika memasuki makam ini adalah : HIASAN
DINDINGNYA ! yang terbuat dari bahan yang kualitasnya jauh lebih baik
dibandingkan dengan yang ada di masjid al-manaar kudus dan kualitas
tatahan yang prima. nah, ini beberapa contoh hiasan yang ditempel di
makam sunan hadirin dan istrinya, Ratu Kalinyamat :
Hiasan dinding dengan ukiran sulur model majapahit |
Nylempit !! |
Pintu masuk cungkup makam Ratu Kalinyamat & Suaminya |
Setelah
selesai berdoa untuk beliau yang kukagumi, perjalanan dilanjutkan
mengunjungi masjid mantingan yang terletak satu komplek dengan pemakaman
ini. Oya, sebelum meninggalkan pemakaman, ada satu relik dari jaman
hindu/budha yang disimpan di situs ini, yaitu sebuah Jaladwara yang
disemen tepat di depan gerbang pintu masuk makam.
Sebuah Jaladwara Kuno |
Masjid
Mantingan ini tidak kalah dahsyat, hal yang sangat menyita mata adalah
hiasannya yang luar biasa itu. Hiasan ini ditempelkan di tembok masjid
merata di depan masjid. Nah, inilah foto-fotonya :
Serambi Masjid |
Across The Time .... |
Ok, itu sekedar pengantar dari pandangan jarak jauh, sekarang langkahkan kaki mendekat dan ....
Ragam ukiran taman sari, sering diterapkan pula pada hiasan kinatah mas keris ataupun pendok keris |
Gambar seekor gajah yang tersamar ada di tengah hiasan ini |
Pola Ragam hias geometris |
Selesai
menikmati karya maestro tempo doeloe yang dahsyat itu, kakiku melangkah
masuk ke dalam masjid mantingan. Suasana sepi sekali, tidak ada
seorangpun yang ada di dalam masjid .... Suasana di bagian dalam memang
berbeda bila dibandingkan dengan masjid kudus, lebih sempit tetapi
sisa-sisa kemewahannya masih terasa
Bagian dalam masjid yang terasa dingin walaupun diluar sangat panas |
Ada
satu hal yang menarik dari ukiran2 tempel ini, yaitu sebuah hiasan
diatas mihrab masjid yang bertuliskan aksara jawa. Sayangnya bentuknya
kurang jelas, so, jadi kufoto saja dan nanti dibaca dengan lebih tenang
bersama-sama
Prasasti teracotta diatas mihrab masjid |
Pertama
kali Jepara turut menyerbu ke malaka pada tahun 1512-1513, tetapi
serangan itu gagal dan menyebabkan Armada perang demak di Jepara nyaris
hancur. Serangan kedua dilakukan tahun 1550 yang kali ini menyambut
ajakan raja Johor menyerbu Malaka. Serangan kedua ini Jepara lebih
bersikap mandiri, karena Demak pada waktu itu dikatakan sudah berkurang
kekuatannya. Jumlah armada Jepara yang berangkat mencapai 40 buah kapal
perang dan membawa 4000-5000 prajurit bersenjata. Dalam serangan besar
itu, salah seorang pembesar Jawa gugur, dan ”espada e hum cris Guarnacido de ouro”
(pedang dan kerisnya berhiaskan emas) jatuh ketangan kaum Kristen.
Ketika pasukan Jawa melihat pemimpinnya gugur, mereka lari ke pantai dan
berusaha naik kapal cepat-cepat, sehingga pertempuran dilanjutkan di
darat dan di air. Dua ribu orang Jawa gugur dan seluruh perbekalan
mereka hilang: ”artilleria, muniçoes, mantimentos e mais cosas” (meriam, senapan, mesiu, bahan makanan dan lain sebagainya).
Pada tahun 1573 ia sekali lagi diajak melakukan ekspedisi dan menyerang Malaka. Kali ini oleh ”Achim tyranno, insolete e poderoso”
(tiran dari Aceh yang kurang ajar dan kuat). Sekalipun ratu Jepara
sangat bersemangat untuk berjuang melawan orang Portugis, armadanya
tidak muncul pada waktunya. Keterlambatan ini tidak sengaja sangat
menguntungkan orang Portugis. Andai kata orang Melayu dan orang Jawa
menyerang bersama-sama, Malaka tidak dapat dielakkan dari kehancuran
(Couto, Da Asia, IX, xvii).
Armada dari Jepara baru muncul di Malaka pada bulan Oktober 1574 (Couto, Da Asia,
IX, xix). Kali ini armada itu berjumlah 300 kapal layar, 80 kapal di
antaranya berukuran besar, masing-masing berbobot 400 ton. Awak kapal
terdiri atas 15.000 orang Jawa pilihan, dan juga terdapat banyak sekali
perbekalan, meriam dan mesiu.
Pemimpinnya, ”Regedor principal de seu Reyno” (pimpinan pemerintahan tertinggi kerajaan) disebutnya ”Quilidamâo”,
mungkin salah ejaan untuk Kiai Demang (Laksamana ?). Armada itu memulai
serangan dengan salvo tembakan yang seolah-olah hendak membelah bumi.
Keesokan harinya jenderal Jawa mendaratkan pasukannya dan menyuruh
menggali parit-parit pertahanan. Suatu serangan yang dilakukan kaum
Portugis sangat mengecilkan hati pasukan Jawa. Ketika pihak Jawa
melakukan serangan dengan armadanya, 30 kapal besarnya malahan terbakar.
Mereka selanjutnya membatasi diri dengan blokade laut dan mendirikan
rintangan-rintangan tinggi di daerah perairan. Pihak Portugis baru
berhasil menembus rintangan ini setelah melakukan serangan berkali-kali.
Setelah itu pasukan Jawa bersedia mengadakan perundingan, tetapi yang
melakukannya bukanlah jenderal mereka melainkan seorang rohaniawan yang
disebut ”dato” (datu ?). tuntutan orang Portugis dianggap terlalu berat
dan ditolak. Tetapi perundingan berlangsung terus. Setelah orang
Portugis dapat merampas enam kapal Jawa yang penuh dengan bahan makanan
kiriman dari Jepara, pasukan Jawa, yang semula merupakan pihak
pengepung, secara berangsur-angsur menjadi pihak yang dikepung. Mereka
terpaksa segera melakukan gerakan mundur, sehingga memberi kesempatan
kepada orang Portugis untuk menyerang, dan menimbulkan kerugian lebih
berat di pihak pasukan Jawa. Dalam pada itu, kekhawatiran akan
kembalinya orang Aceh yang tidak begitu disukai oleh orang Jawa itu
merupakan faktor penting. Di sekitar Malaka saja dapat ditemukan 7.000
makan orang Jawa; tetapi kekalahan seluruhnya diperkirakan sebesar 2/3
dari kekuatan yang berangkat dari Jepara. Pengepungan atas pasukan
Portugis berlangsung tiga bulan (Da Asia, Couto).
Komplek
makam ini diselesaikan pembangunannya setelah sang pembunuh suami ratu
kalinyamat, Arya Penangsang berhasil dimusnahkan oleh pasukan dari
pajang. Sebuah bukti tanda cinta beliau kepada sang suami, sayangnya,
beliau sampai akhir hayatnya tidak dikaruniai seorang putera pun.
Sehingga pengganti tahtanya adalah Pangeran Jepara, putra Hasanuddin
dari Banten. Beliau Meninggal dunia sekitar tahun 1574-1580.
Marai Ngileeeerrrr |
Kerajaan
Jepara berakhir setelah mengalami serangan berat berkali-kali dari
Mataram, dan akhirnya jatuh pada tahun 1599 (Tiga gelombang serangan
besar). Dengan demikian, berakhirlah kisah kerajaan Jepara yang hebat
itu.
Ok, Sampai jumpa lagi di perjalanan berikut ..... ingat : BLUSUKAN SEHAT UNTUK KEJIWAAN ANDA !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar