Selasa, 22 April 2014

aku mencintaimu,
seperti permen yang melarut dalam mulut hangatmu
aku mencintaimu,
seperti rintik hujan yang mereda untuk merenda pelangimu
aku mencintaimu,
seperti mentari pagi yang menyapa hangat titik embun
aku mencintaimu,
seperti setanggi yang menjadi abu untuk persembahan semerbak wangi

cinta, lihatlah, engkau membuatku mencinta, menjadikan derita menjadi bermakna, menjadikan batu-batu gersang rela menjadi debu untuk tumbuhnya kuncup-kuncup bunga .....

~marwan ardiansyah~
(dalam sebuah kamar nan senyap, 15 Januari 1993)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar